Sabtu, 31 Juli 2010

rafting malang

Jakarta - Peserta outbound training malang pemilihan calon Ketua KPK, Bonaran Situmeang, tak lolos dalam seleksi rafting malang pembuatan makalah. Bonaran menerima dengan lapang dada hasil panitia seleksi KPK.

"Nggak apa-apa kok. wisata malang Saya terima kok," kata Bonaran saat dihubungi detikcom, Sabtu (31/7/2010).

Bonaran mengatakan, pariwisata malang tidak diterimanya dirinya masuk dalam calon pimpinan KPK sebagai suatu outbound training pembelajaran buat ke depan. Bonaran berharap semoga Ketua KPK terpilih kelak adalah ketua KPK terbaik.

"Saya baru dengar lembaga outbound training ini hasilnya. Itu kan proses seleksi, kita terima dan berharap yang terbaik nantiya," tukasnya.

Tim pansel memutuskan hanya ada 12 calon yang lolos setelah mengikuti seleksi pembuatan makalah. Makalah yang dibuat 121 calon lainnya dianggap tidak cukup bagus sehingga tidak bisa maju ke tahap selanjutnya.

Rabu, 28 Juli 2010

Out bound training

Jakarta - Badan Kehormatan lembaga outbound(BK) DPR diminta untuk turun tangan menyikapi dugaan adanya anggota DPR rafting malang yang kerap menitip absen melalui ajudannya. Tindakan itu tidak patut dicontoh.

"Kalau benar ada yang titip tanda tangan, pariwisata malang saya minta BK meneliti sebaik-baiknya. Itu percontohan yang tidak elok," ujar Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/7/2010).

Politisi Golkar itu mengaku tidak lembaga outbound malang tahu apakah ada anggota fraksi Partai Golkar yang mengikuti tindakan tidak jujur itu. Namun jika memang ada, Priyo meminta nama-nama itu diumumkan.

"Ya kalau memang ada, publish saja rafting malang nanti juga jera," kata pria berkacamata ini.

Priyo mengatakan, jika diumumkan di lembaga outbound malang media massa, anggota DPR akan sadar jika perbuatannya salah. "Saya baru tahu ternyata kalau dipublish di media massa akan lebih ampuh," tutup Priyo.

Senin, 26 Juli 2010

outbound training

Denpasar - Satu lagi lembaga outbound anggota Bali Nine, yang mengekspor 8,9 kilogram heroin dari pariwisata malang Bali ke Australia, Scott Anthony Rush (25) mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Scott divonis hukuman mati oleh Makamah Agung (MA).

Pengajuan PK tersebut dilakukan outbound training oleh pengacara terpidana, Frans Hendra Winata, ke Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Jl Sudirman, Denpasar, Jumat (16/7/2010). PK Diterima Wakil Panitera PN Denpasar Ketut Sulendra.

Sebelumnya, PN Denpasar memvonis lembaga outbound training Scott hukuman penjara seumur hidup. Namun, Scott tak puas. Ia pun mengajukan kasasi, tetapi MA menjatuhkan putusan lebih tinggi, yaitu hukuman mati.

"Kami mengajukan PK agar Scott tidak dihukum mati melainkan dihukum seumur hidup," kata Frans.

Frans menilai Scott yang hanya bertugas sebagai kurir dalam aksi penyelundupan tahun 2005 lalu, tak layak dihukum mati. Bahkan, rekannya yang lain, Renae Lawrence, yang juga sebagai kurir, hanya dihukum 20 tahun penjara.

"Peran Scott dalam penyelundupan narkotika itu hanya kurir, sehingga hukuman itu tidak adil," kata Frans.

Dalam PK, Frans mengajukan bukti baru atau novum berupa surat dari Australia Federal Police (AFP) yang menyatakan peran Scott hanya sebagai kurir dan bukan sebagai aktor intelektual aksi tersebut.

Dalam berkas PK, Scott mengaku menyesal luar biasa dan berjanji jika diberi kesempatan tidak dihukum mati ingin sekali menjadi pegiat untuk memberantas narkotika.

Anggota Bali Nine asal Australia yang sebelumnya mengajukan PK adalah Martin Eric Stephens. Sebelumnya, Martin dihukum penjara seumur hidup oleh PN Denpasar tahun 2006.

Kamis, 22 Juli 2010

Lembaga outbound training

Jakarta - Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mencetuskan wista outbound malang ide listrik gratis untuk masyarakat miskin. Pro dan kontra pun rafting malang lantas bermunculan.

Dahlan berpikiran, silakan saja menggratiskan lembaga outbound malang listrik untuk si miskin. Tapi untuk golongan lain, Dahlan meminta agar listrik dijual pada harga keekonomiannya.

Menurut perhitungan rafting kasembon Dahlan, dengan memberikan seluruh subsidi kepada golongan masyarakat miskin (pengguna 450 mw) dan pembayaran normal outbound atau sebesar biaya produksi listrik (Rp 1.000 per kwh) oleh golongan lain, maka PT PLN akan kehilangan dana sebesar Rp 1,5 triliun tetapi dapat penerimaan sekitar Rp 30 triliun.